Kamis, 25 Juni 2015

Hello,Padang

Aku mulai berhijab kira2 4taun yg lalu,sepulangnya kami dari Padang.Tuhan 'nyentil' gw dengan cara yg lomayan bikin malu๐Ÿ˜…

Jadi waktu itu aku dan suami (anak baru 1) pergi ke Padang untuk menghadiri pernikahan teman.karena jarak jauh,Jambi-Padang nyaris 12 jam perjalanan darat jadi bisa dianggap sekalian liburan.ini juga pengalaman pertamaku ke tanah Minang.
Skip deh soal gimana jackpotnya aku selama perjalanan,cos bayanginnya aja udah bikinn perutku mulas ๐Ÿ˜†

Saat pesta pernikahan,kental bgt suasana islaminya.jujur aja aku blm pernah liat tuan rumah yg 'sempat' solat berjamaah saat pesta sedang berlangsung.aku bahkan mikir,ni keluarga Mba Nina aneh banget sih,sempet-sempetnya sholat pas lg hajatan ๐Ÿ˜‚
Bahkan Mba Nina sang pengantin pun sempat aku denger nyeletuk sama bapaknya,"walimatul ursy boleh kali nunda solat,Allah pasti tahu kita sedang ada hajat"
Tapi bapak,ibu,kakak dan adiknya tetap solat dzuhur on time.
Aku terdiam antara takjub,heran dan .. weird

Lalu setelah pesta usai,kami pun memanfaatkan waktu utk jalan-jalan,mumpung lagi di Padang๏ฟฝ
Karena tak ingin merepotkan tuan rumah,dengan meminjam motor mereka,kami pun memutuskan menjelajah kota Padang dengan naik angkot.kebetulan suami pernah sekolah disini,jadi kami cukup percaya diri mbolang tanpa 'guide'.
And you know what,sejak dlm angkot sampai ke mall nya,sepertinya aku satu-satunya makhluk berjenis kelamin perempuan yg tidak memakai jilbab!
Aku bukannya nggak sadar ya jadi pusat perhatian seisi angkot dengan rok jeans mini plus baby T yg  you know lah ya ๐Ÿ˜‚
Tapi aku tetep berusaha sok cool,pura-pura biasa aja meski dlm hati drop jugak! Gimana ga risih coba klo pahamu menjadi satu-satunya yg terlihat diantara perempuan yg lain.mudah-mudahan nanti di Mall nya nggak kek gini,batinku keki.
Lagi-lagi Tuhan berkata lain.sejauh mata memandang,seisi mall disana nyaris nggak ada yg nggak pake jilbab.Duh,gustiiii๐Ÿ˜ฃ

Swear saat itu adalah the most awkward moment in my life deh.
Oke mungkin akunya yg ke-GR-an berasa jd pusat perhatian,tapi beneran,aku merasa telanjang.wajar kalo semua mata tertuju padaku *lebay mode on*
Kalo mereka terkagum-kagum sama body guwehhh sih masi mending lah,ini aah syudahlaahhh ๐Ÿ˜ฃ
Jadilah selama jalan-jalan di mall aku tidak enjoy sama sekali.pengennya cepet balik ke rumah Mba Nina,mati gaya dah.

Suamiku ngikik aja ngeliat aku 'tersiksa',dia nyoba bangkitin rasa percaya diriku dgn berkata "udah tenang aj,Bunda.kita kan turis disini"
Aku melengos dengernya,"iye turis salah kostum" gerutuku.

Besoknya,pas suami ngajak jalan ke Pantai Taplau aku tidak mau saltum lagi.bukan berarti aku langsung memakai jilban,tetapi at least aku tidak akan memakai baju yg akan membuatku seperti Alien.
Aku memilih dress batik yg menurutku netral,panjangnya di bawah lutut,aman pikirku.lagian itu kan pantai,pasti mereka juga nggak akan berjilbab,masa iya berenang dgn jilbab?
Daaaaan tadaaaaa... sekali lagi aku kecele.Mereka,para perempuan Padang tetap memakai pakaian panjang lengkap dengan jilbabnya bahkan saat bermain di tepi laut.

Akupun merengut.
Berasa di tampar.
Itulah yg menjadi alasan kenapa akhirnya aku berjilbab di kemudian  hari.
Berawal dari rasa malu.

Menjadi minoritas diantara  satu golongan itu nggak enak loh.mereka Islam,akupun sama,aku bahkan lancar membaca Al-quran,tetapi kenapa aku merasa berbeda ya?

Jadi jika ada yg bertanya padaku,siapa sosok  yg mempengaruhiku untuk berjilbab,jawabannya adalah Masyarakat Kota Padang!
Bukan cuma seseorang,melainkan seisi kota Padang ๐Ÿ˜
Eh masyarakat kota Payakumbuh juga,ding.terutama si Noved,hahaha.
Dia bahkan menghadiahiku sebuah 'anak dalaman' yg seakan menjadi kode agar aku segera berjilbab.

Akhirnya,sepulangnya dari Padang,aku bertekad bulat utk mengenakan jilbab.suamiku sempat menggoda dgn berkata,"yakin nih mau berjilbab?nggak sayang tuh baru smoothing kan rambutnya?"
Aku hanya berdecak tak menjawab guyonannya.
"Yawdah klo memang udah mantep berjilbab,ayah sih dukung.seneng malah.asal nantinya nggak kayak portal aja,buka tutup."
Hehe yeiyy alhamdulillah suami dukung.cos ada loh yg cerita ke aku klo suaminya ga suka klo dia berjilbab.


Inilah aku yang baru *uhuk* ๐Ÿ˜˜๐Ÿ˜›๐Ÿ˜œ